Peringatan Hari Guru Nasional di Jawa Tengah: Ayo Rukun Melawan Kekerasan di Sekolah
Pada 25 November, upacara peringatan Hari Guru Nasional di Jawa Tengah diselenggarakan di SMKN 1 Semarang dengan Inspektur upacara, Nana Sudjana, seorang pejabat Gubernur Jawa Tengah. Upacara ini juga diikuti oleh jajaran Dinas Pendidikan Kota Semarang, guru, dan siswa.
Dalam penghujung acara, Nana Sudjana meresmikan gerakan anti perundungan yang diberi nama “Ayo Rukun.” Gerakan ini, diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Jawa Tengah, merupakan bagian dari implementasi program menteri pendidikan untuk mengantisipasi tindak kekerasan di sekolah.
Ayo Rukun adalah akronim dari Aksi Gotong Royong Berantas untuk Kekerasan dan Perundungan. Saat ini, sudah ada 19 sekolah yang menerapkan program tersebut, dan ini diharapkan terus bertambah.
“Kami meluncurkan program Ayo Rukun dalam rangka mencegah dan menangani kekerasan dan bullying di sekolah-sekolah.” Kata Nana.
Nana Sudjana tidak lupa mengungkapkan apresiasinya terhadap peran guru. “Jasa guru ini tidak akan lekang oleh waktu. Jasa guru akan selalu dikenang oleh kita semua. Maka dari itu, di peringatan hari guru ini kami sangat mengapresiasi.”
Selain upacara formal, peringatan Hari Guru Nasional juga disemarakkan dengan pentas seni dan pameran hasil kerajinan para siswa dari berbagai sekolah di Jawa Tengah. Penghargaan pun diberikan, termasuk satyalencana karya satya bagi para guru yang telah mengajar selama 10 hingga 30 tahun, serta penghargaan bagi siswa berprestasi di bidang akademik maupun seni. Sebuah acara yang tidak hanya memperingati, tetapi juga merayakan dedikasi para guru dan prestasi para siswa.