Road Show Film “Asa Luar Biasa” Goes To SMK Negeri 01 Semarang

0
IMG-20250429-WA0047

Semarang – Perjuangan keras dari anak anak autis yang di angkat menjadi film berjudul “Asa Luar Biasa” yang di sutradarai oleh Tries Supardi, yang di produksi pada tahun 2023 dan di tayang kan pertama kali tahun 2024 di kampus UNIKA. Hebat nya, Film tersebut lolos pada urutan 30 besar dari 120 film di festival film Indonesia (FFI). Lewat film tersebut, suara dan kisah mereka disuarakan dengan penuh empati.

“Bikin film yang mengangkat anak anak autis level dewasa, karena banyak orang yang tidak memahami dan mengerti atau bagaimana sih kehidupan anak autis ini di level dewasa ” Ujar Tries Supardi sebagai sutradara film “Asa Luar Biasa” ( 29/04/25 )

Khrisnarefa Agusta, salah satu penyandang disabilitas yang pernah menjalani magang di perhotelan Metro di dekat Masjid Kauman. Pengalaman nya terasa sangat menyenangkan sejak hari pertama.

” Seneng banget, pengalaman nya seru, makanannya enak, bisa dengerin musik kalo bekerja ” tutur Khrisnarefa dalam diskusi nya. Selama magang, ia di beri kepercayaan untuk membuat poster digital dan penyutingan video. Jam kerja nya sama seperti karyawan yang lain, dari jam 08.00 pagi – 04.00 sore.

Sebagai pemilik perusahaan, mas Tries Supardi belum pernah menerima peserta autis, namun kedepannya jika ada yang melamar akan di perbolehkan, karena pengalaman mas Tries yang dekat dengan anak autis sudah tidak asing lagi, setidaknya ia tidak akan mengajarkan dari 0. Tidak ada pendekatan khusus yang dilakukan mas Tries terhadap anak autis.

“Sama hal nya seperti teman teman, tidak ada cara khusus. Kita sesuaikan diri dengan apa yang disukai anak autis tersebut, contohnya suka main musik, jadi kita bisa main musik bareng ” Ucap mas Tries Supardi.

Yayasan Yogasmara, yang menaungi dan memberikan tempat yang layak untuk anak autis berlevel dewasa. Rahmadanik Siwi R. mengatakan tidak ada teori khusus untuk berinteraksi dengan mereka. “Yang penting mengenal individu nya seperti apa, nanti juga akan tau, yang terpenting autis not joke.” ucapnya.

Setiap anak autis memiliki kesan tersendiri, karena mereka adalah anak anak luar biasa, mereka hanya berbeda pola pikir dan terhambat komunikasi dan bersosial.

“Autism itu sebenarnya mereka juga mampu, kita yang harus bisa memberikan ruang dan membantu kepada mereka. Mari ciptakan lingkungan yang berfungsi ” Tutup Rahmadanik di akhir diskusi.

 

Maka dari itu film ini dibuat, untuk mengajak publik melihat perjuangan mereka yang nyata. Dukungan lingkungan memberi semangat mereka (anak autis). Memperlakukan mereka bukan dengan cara berbeda, tapi dengan mengenali mereka.

 

Penulis : Eko Ananto, S.I.Kom (Tim Humas STEMSA)

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *