Seminar No Haters No Bully : Membangun Kesadaran akan Dampak Bullying
Aula SMK Negeri Semarang menjadi saksi dari sebuah acara yang penuh inspirasi dengan tema “No Haters No Bully” (18/09). Acara ini dihadiri oleh peserta dari kelas X TL 2, TM 1, X TO 2, XI TE 3, XI BC 1, XI TO 4, XII TE 1, XII TL 2, dan XII BC 2. Tujuan utama acara ini adalah untuk memberikan pemahaman mendalam tentang masalah bullying dan dampaknya, serta menginspirasi siswa untuk menghindari dan mencegah perilaku tersebut.
Pengisi materi dalam acara ini adalah seorang narasumber dari Cahaya Bagi Bangsa. Dalam materi kali ini, dijelaskan bahwa bullying tidak hanya terbatas pada tindakan fisik, melainkan juga mencakup bullying verbal. Dampak dari bullying dapat berlanjut hingga masa dewasa, terkadang menghasilkan rasa marah yang dalam dan kesulitan untuk melupakan masa lalu yang penuh penderitaan. Ketidakmampuan untuk menghadapi perasaan tersebut bisa berdampak serius pada kesejahteraan mental.
Pemateri juga menjelaskan bahwa faktor yang mendorong seseorang melakukan bullying bisa sangat kompleks, termasuk tekanan kelompok, masalah kepercayaan diri, dan ketidakmampuan untuk mengelola emosi dengan baik. Selain itu, ada fakta mengenai bullying yang tak bisa diabaikan, yaitu bahwa banyak kasus bunuh diri sebenarnya disebabkan oleh pengalaman bullying yang berkepanjangan.
Berdasarkan pemahaman ini, peserta diingatkan tentang pentingnya lingkungan yang positif. Lingkungan yang baik bisa menginspirasi kita untuk bertindak dengan baik, sedangkan lingkungan yang negatif dapat memengaruhi kita secara negatif, termasuk mendorong kita untuk ikut dalam perilaku bullying.
Pemateri menyampaikan beberapa langkah penting dalam menghadapi bullying, seperti tidak membalas dengan kekerasan, memiliki panutan yang menjunjung tinggi sikap baik, dan menjalani hubungan yang sehat dengan orang tua. Selain itu, pemateri juga menyoroti pentingnya memiliki keyakinan spiritual dan kemampuan untuk memaafkan diri sendiri serta orang lain.
Peserta juga diajak untuk memahami pengalaman masa lalu dan memberikan ruang untuk memaafkan orang-orang yang pernah menyakiti mereka. Dengan harapan bahwa melalui pemahaman dan perdamaian dalam diri, mereka dapat menjadi agen perubahan yang mendorong “No Haters No Bully” di lingkungan mereka.
Mario T Satria (Tim Humas STEMSA)